BNNP Jawa Barat Dorong Purwakarta Sebagai Kota Anti Narkoba

Purwakarta


Purwakarta, ZuritNews.Com – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Barat akan mendorong pengembangan kearifan lokal Purwakarta untuk menjadikan gaya hidup anti narkoba sebagai budaya di Kabupaten Purwakarta.


Hal tersebut disampaikan pada kegiatan Pengembangan Kapasitas dan Sinergitas 3 Pilar dalam Program P4GN, di Gedung Yudistira. Kamis, (13/12).

Kepala BNNP Jawa Barat, Brigjen Pol Sufyan Syarif menegaskan dengan program Desa Bersih Narkoba (Bersinar), wilayah Kabupaten Purwakarta diharapkan bisa terus-menerus melakukan upaya-upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba.

“Sehingga nantinya bisa menjadi sebuah budaya anti narkoba,” katanya.

Pihaknya juga berterimakasih kepada Bupati Purwakarta dan jajarannya yang telah menyelenggarakan kegiatan ini dengan lengkap dan termasuk purwakarta telah membentuk satu sistem yang tengah berjalan sampai ke tingkat desa.

“Kami dari BNN Provinsi akan mendukung untuk bisa dilakukan di setiap desa di Purwakarta dan terus menerus bergerak agar menjadi budaya yang positif dari warga, yaitu budaya menolak narkoba (peredaran dan penggunaan),” ujar Sufyan.

Kedepan diharapkan di Purwakarta ada regulasi pengembangan Desa Bersinar. “Untuk pedoman jajarannya bisa dibuatkan instruksi Bupati atau peraturan daerah,” kata Sufyan.

Sementara itu, Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika mengaku, pihaknya turut prihatin perihal adanya 11 wilayah kecamatan yang mendapat raport merah peredaran narkoba.
“Acara yang digelar ini adalah langkah yang luar biasa, sekaligus penegasan komitmen tiga pilar untuk bersama memberantas narkoba. Diketahui juga tadi di wilayah Purwakarta ini harus betul-betul serius dan waspada narkoba, yang perlu dilakukan tadi sudah disampaikan mulai dari pencegahan oleh seluruh elemen masyarakat hingga tingkat desa melalui desa bersinar, di Purwakarta baru ada empat desa bersinar dan di tahun 2019 akan lebih ditingkatkan lagi,” kata Ambu Anne.
Selain itu, untuk rehabilitasi perlu juga ditingkatkan lagi. Apalagi dari 20 Puskesmas saat ini baru ada satu Puskesmas yang bisa menangani rehabilitasi narkoba.

“Tahun depan harus mencangkup seluruh wilayah, minimal Puskesmas bisa menjadi tempat rujukan tempat rehabilitasi, itu jadi target saya tahun depan,” ucapnya. (DH)