 |
Gedung Aula Yudistira Purwakarta
Purwakarta, ZuritNews.Com – Ketua Apdesi, Pengurus bersama Dewan Pakar Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia, mengandeng, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Camat serta Kepala Desa, Aparat Desa hingga RT, RW se-Kabupaten Purwakarta mengadakan Diskusi Umum dilaksanakan di AulaGedung Yudistira Pemkab Purwakarta. Kamis, 29/11.
Tema Diskusi Hari ini, ” Diskusi Umum Pembangunan Berbasis Budaya Menuju Desa Mandiri”. Anwar Sadat mengungkapkan, Diskusi digagas dalam rangka membangun sebuah Konsolidasi Soliditas untuk seluruh jajaran pengurus dan anggota, yang didalamnya ada RT, RW, Badega, Sekdes dan Bamusdes Staf Desa dan Kepala Desa.
Bertujuan untuk menumbuhkan motivasi dalam pelayanan serta meningkatkan kapasitas tentang bagaimana tata kelola pembangunan yang berbasis budaya demi menuju Desa mandiri. Semua ini memerlukan sebuah motivasi dan terobosan terobosan baru yang sekiranya menjadi insfirasi bagi Kepala Desa dan seluruh jajarannya. Ucap Anwar.
Bertujuan untuk menumbuhkan motivasi dalam pelayanan serta meningkatkan kapasitas tentang bagaimana tata kelola pembangunan yang berbasis budaya demi menuju Desa mandiri. Semua ini memerlukan sebuah motivasi dan terobosan terobosan baru yang sekiranya menjadi insfirasi bagi Kepala Desa dan seluruh jajarannya. Ucap Anwar.
Hadir juga Dewan Pakar Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia, tingkat Kabupaten Purwakarta, Dedi mulyadi. SH, dalam rangka membangun sebuah motivasi dan insfirasi ” bahwa Kang Dedi itu dalam diskusi ini, sesuai tema pembangunan berbasis budaya menuju Desa mandiri “. Ucap Anwar
Hal – hal yang bersipat karakter dan budaya itu dipandang perlu bahwa dewan pakar Apdesi harus bisa memberikan suatu motivasi dan arahan bagaimana cara membangun yang disesuaikan dengan karakteristik desa itu sendiri. Pribahasa mengatakan ” Ciri Sabumi Cara Sadesa ” dalam artian membawa caranya masig – masing setiap Desa, bahwa dalam penguatan potensi itu dalam pengeloan anggaran maupun pelayanan disesuaikan dengan potensi yang ada di-Desa masing – masing.
Hal – hal yang bersipat karakter dan budaya itu dipandang perlu bahwa dewan pakar Apdesi harus bisa memberikan suatu motivasi dan arahan bagaimana cara membangun yang disesuaikan dengan karakteristik desa itu sendiri. Pribahasa mengatakan ” Ciri Sabumi Cara Sadesa ” dalam artian membawa caranya masig – masing setiap Desa, bahwa dalam penguatan potensi itu dalam pengeloan anggaran maupun pelayanan disesuaikan dengan potensi yang ada di-Desa masing – masing.
Diskusi ini bersipat propesionalisme dan kalau dipandang dalam penyampaian ada konsten konsten politik silahkan saja bawaslu menagawsi acara diskusi umum ini, misalkan kalau ada konsten2 pengiringan kami siap untuk diawasi oleh bawaslu. kegiaqtan ini bersipat propesionalisme kami mendorong Kepala Desa melakukan pembangunan dan pelayanan di-Desa masing – masing, dengan berbasis budaya menuju pembangunan Desa Mandiri.
Sekali lagi penekanan dari ketua Apdesi ” Harus membangun sebuah soliditas, mampu peningkatkan kapsitas agar Aparatur Pemerintah Desa lebih peka terhadap Warga Masyarakat dalam melakukan pelayanan dan pengabdian yang betul betul maksimal.
Kaitan diskusi ini diadakan diakhir tahun, bukan hanya dilakukana ditahun sekarang tapi ditahun lalu juga telah berjalan, ini dalam peningkatan kapsitas kesadaran Desa dalam melakukan pelayanan dan pengabdian. Pungkas Anwar Sadat.
Kaitan diskusi ini diadakan diakhir tahun, bukan hanya dilakukana ditahun sekarang tapi ditahun lalu juga telah berjalan, ini dalam peningkatan kapsitas kesadaran Desa dalam melakukan pelayanan dan pengabdian. Pungkas Anwar Sadat.
Nara sumber DPMD Camat, Dewan Pakar Apdesi, dan Unsur unsur lainya yang berkaitan dengan Diskusi ini dan berpengalaman dalam pembangunan Desa khususnya.(DH)
