Jabang Tutuka, Respon Cepat Penanganan Persalinan Purwakarta

Pemda Purwakarta

Purwakarta,Zuritnews – Selain program Saung Ambu, Pemkab Purwakarta, terus berupaya memberikan pelayanan kesehatan
secara maksimal kepada masyarakat. Seperti, untuk pelayanan kesehatan untuk ibu hamil dan yang
akan melahirkan.
Bukan hanya, persoalan menjamin soal biaya pengobatan saja, tapi juga memberi kemudahan lain
agar ibu-ibu yang tengah hamil dan akan melahirkan bisa mendapat pelayanan kesehatan yang
layak. Begitupun dengan kesehatan anak yang dilahirkan.
Upaya tersebut diimplementasikan dengan menggulirkan program Jabang Tutuka. Yaitu layanan call
center khusus ibu yang hendak melahirkan. Terutama dalam menangani persalinan yang
bermasalah.

Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika mengatakan, program Jabang Tutuka adalah layanan
emergenci persalinan untuk memudahkan masyarakat mendapat rumah sakit rujukan.
"Jadi teknisnya, jika saat proses persalinan di bidan si pasien itu perlu segera dirujuk ke RS, maka
bidan tersebut akan menghubungi operator Jabang Tutuka. Nanti, operator yang stay akan
mengarahkan ke RS yang tersedia," ujar Anne, kepada awak media.
Menurutnya, operator Jabang Tutuka nantinya akan mencarikan kamar yang kosong di 10 rumah
sakit yang telah bekerjasama dengan pemkab. Setelah, menemukan kamar, maka pasien tersebut
bisa segera dirujuk dalam hitungan waktu yang cukup cepat, terlebih ada 9 operator yang siaga.
"Ada 9 operator yang siaga,sehingga tugasnya mengarahkan pasien yang urgent untuk langsung
ditempatkan sesuai rujukan," katanya.

Baca Juga :  Ketua Komisi III DPRD Purwakarta Menekan Pemerintah Daerah dan Tim Forum Penataan Ruang Menghentikan Sementara Bentuk Kegiatan PT.TIGA PILAR

Akan tetapi, nomor layanan call center tersebut, tidak dipublis secara umum. Karena, nomor
tersebut hanya terkoneksi dengan bidan dan dokter kandungan di setiap Puskesmas.
Ambu Anne menuturkan alasan digulirkannya layanan tersebut. Karena, dia menilai, selama ini kerap
terjadi permasalahan lambatnya penangan pasien di RS.
Salah satunya, disebabkan ruangan yang penuh. Dengan begitu, banyak pasien yang hanya ditangani
di UGD, atau ditolak dirujuk dengan alasan kamarnya yang penuh.
"Tapi dengan layanan ini, pasien tidak perlu risau. Karena petugas kami yang akan mencarikan
tempat untuk rujukannya itu,termasuk siaganya kendaraan ambulan," jelas dia.
Adapun 10 rumah sakit yang telah kerja sama dengan pemkab ini, di antaranya RSUD Bayu Asih, RS
Ramahadi, RS Siloam, RS MH Thamrin dan RS Bakti Husada. Dia berharap, dengan upaya ini pelayaan
kepada masyarakat bisa lebih maksimal.

Baca Juga :  Berikan Perhatian Khusus, Pemkab Purwakarta Bakal Launching Berbagai Kegiatan untuk Lansia

Dia pun menjelaskan alasan lain dibuatnya layanan teuntuk meminimalisasi angka kematian ibu (AKI)
dan bayi (AKB). Pasalnya, sampai saat ini kasus AKI dan AKB di wilayah ini dinilai masih cukup tinggi.
Sepanjang 2018 saja, kata dia, kematian ibu mencapai 32 kasus. Sedangkan, angka kematian bayi
yang baru lahir (neo) mencapai 47 kasus. Serta, kematian bayinya 10 kasus.
Sedangkan, di 2019 ini terdata sampai Juni lalu, ada delapan kasus kematian ibu. Lalu, 18 kasus
kematian bayi yang baru lahir. Serta, ada delapan kasus kematian bayi.
"Dengan adanya call center Jabang Tutuka ini, diharapkan AKB dan AKI bisa diminimalisasi,"
pungkasnya.

Baca Juga :  Polres Purwakarta Lakukan Diskusi Lintas Instansi Dalam Rangka Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika

Sedangkan menurut PLT Kepala Dinas Kesehatan Purwakarta, dr. Deni Darmawan mengatakan,
Jabang Tutuka sejatinya akan membantu para bidan desa dalam mencari RS rujukan ketika ibu hamil
dalam posisi urgent.& quot;  Disini bagian dari percepatan dalam memberikan layanan kesehatan terutama khusus  ibu hamil ”  jelasnya (ADV)