KONTRIBUSI BESAR PURWAKARTA UNTUK INDONESIA EkSPOR TELURKE NEGARA ASEAN

Pariwisata Purwakarta
Purwakarta Ekspor Telur Siap Menetas ke Negara ASEAN
           
PURWAKARTA ZuritNews.com – Kabupaten Purwakarta ternyata memiliki daya saing global. Terbukti, kabupaten terkecil kedua di Jawa Barat tersebut mampu mengekspor telur tetas ke negara-negara di ASEAN.
Hal ini terbukti dalam kunjungan Penjabat Bupati Purwakarta, M Taufiq Budi Santoso ke salah satu sentra telur tetas. Tepatnya di Kampung Ciseupan, Desa Ciracas, Kecamatan Kiarapedes, Purwakarta, Senin (23/4/2018).
Dalam kesempatan tersebut, M Taufiq sendiri merasa heran. Pasalnya, industri jenis tersebut biasa dikuasai oleh pemodal asing. Namun faktanya, Purwakarta yang bermodalkan sumber daya domestik mampu berbicara banyak bahkan bersaing dalam industri ini.
“Industri ini banyak diminati pemodal asing. Purwakarta ini bagus, semuanya sumber daya dalam negeri. Hasilnya, memuaskan ekspornya sampai ke negara-negara di ASEAN. Ini kontribusi besar dari Purwakarta untuk Indonesia,” katanya.
PT Unggas Lestari Unggal atau PT ULU mendapatkan kehormatan kunjungan dari Pemerintah Kabupaten Purwakarta. Perusahaan Modal Dalam Negeri ini sengaja mengambil daerah operasional di perkampungan demi ketersediaan bahan baku.
Berdasarkan data perusahaan, iklim daerah tersebut yang sejuk sangat cocok untuk pengembangan unggas. Sehingga, telus dari unggas tersebut memiliki kualitas baik berdaya saing ekspor.
M Taufiq sendiri berkesempatan melepas sebanyak 25.900 telur siap tetas menuju Myanmar. Fokus di Myanmar adalah dalam rangka budidaya unggas.
“Ini tahap pertama, secara berkesinambungan kita dorong. Sehingga, PT ULU menjadi contoh bagi pemilih badan usaha dalam negeri yang lain,” ungkap M Taufiq.
Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Purwakarta berada di garda terdepan untuk mendorong perusahaan sejenis. Dirinya siap merapatkan barisan bersama leading sector terkait untuk mencapai orientasi tersebut.
“Kita siapkan infrastruktur yang baik dan pelatihan SDM. Ini bisa menunjang pertumbuhan ekonomi Purwakarta,” pungkasnya. (Daup H)