PURWAKARTA Zurit News – Satgas Citarum Harum Sektor 14 berpedoman pada Peraturan Presiden Nomor 15 tahun 2018 dan Peraturan Gubernur Jawa Barat no. 37 tahun 2021, tentang Rencana Aksi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DAS Citarum 2019-2025, pada Program pelaksanaan penertiban KJA dibendungan Jatiluhur yang berkelanjutan.Serta Peraturan Gubernur Jawa barat Nomor 96 Tahun 2022 Tentang Tata Kelola Keramba Jaring Apung ( KJA ) diKawasan Waduk Cirata,Waduk Saguling dan Waduk Jatiluhur.
Hari ini Rabu Tanggal 24 Mei 2023, Anggota Satgas Citarum Harum Sektor 14,Sub Sektor 1 Jatiluhur,melaksanakan kegiatan rutin Patroli Perairan dalam rangka pengawasan terhadap Perkembangan Eceng Gondok dan Keramba Jaring Apung ( KJA ), Pasca penertiban di Tahun 2022 yang lalu,guna mencegah adanya Upaya Pembuatan Keramba Jaring Apung ( KJA ) baru.
Patroli kali ini yang disasar di wilayah Zona 1 Desa Jatimekar Kecamatan Jatiluhur,yang dipimpin langsung oleh Dansub 1 Serka Iwan Ruswanda,Baops Sektor 14, Provost dan Anggota Sub 1.
Bukan hanya sekedar Patroli Perairan,Anggota Sektor 14 juga sekaligus melaksanakan Komunikasi Sosial dengan Para petani KJA dan menyampaikan program-program Citarum Harum,salah satunya himbauan agar tidak membuang sampah sembarangan ke perairan baik sampah rumah tangga maupun sampah Bambu bekas KJA yang sudah rusak,serta himbauan agar tidak membuat KJA baru.
Diwilayah Zona 1 Sendiri dari Hasil Validasi data Tahun 2022 terdapat 3775 Petak KJA dari 406 Petani KJA.
Dari luasan waduk Jatiluhur dan hasil Kajian Akademisi dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat,ditetapkan sebanyak 11306 Petak KJA,Sedangkan Kondisi sekarang keberadan KJA di Waduk Jatiluhur sudah Over kapasitas,yakni sudah menyentuh Angka 40.000 Petak lebih.
Kondisi seperti ini sudah barang tentu mengakibatkan dampak yang kurang baik,terutama kuwalitas air waduk sendiri.
Dup Herlambang, kontributor lapangan Zurit News Channel Mewartakan.
