Subsektor 14 Satgas Citarum Harum, Sidak ke-Pabrik Mengecek Kondisi dan Pengelolaan Limbah Domestik PT Bagja Prima Nusa Produksi Pipa Paralon dan PT Fei Textile Industries

Peristiwa Purwakarta

PURWAKARTA Zurit News – Limbah menjadi salah satu permasalahan yang berkepanjangan dan cukup sulit untuk diatasi karena akan terus ada mengikuti perkembangan kehidupan manusia. Manusia akan menghasilkan limbah dari berbagai macam kegiatannya. Mulai dari kegiatan industri, kegiatan pertanian, hingga kegiatan sehari-hari yang dilakukan manusia akan menghasilkan limbah. Limbah yang saat ini paling banyak dihasilkan oleh manusia adalah limbah domestik. Limbah domestik adalah bagian sisa atau buangan yang dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia. Limbah domestik dapat berasal dari rumah tangga, sekolah, penginapan, restoran, perkantoran, pasar, mall, dan sarana sejenis lainnya.

Limbah cair domestik berasal dari berbagai kegiatan atau kebutuhan sehari-hari manusia, seperti air bekas mandi, air bekas mencuci baju, air bekas mencuci peralatan makan, sisa makanan berwujud cair, serta kotoran manusia. Pembuangan limbah cair domestik perlu dikelola dengan baik karena tidak sedikit dari limbah jenis ini yang mengandung bahan kimia, seperti detergen, sabun mandi, dan minyak, sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada lingkungan.

Baca Juga :  Haerul Amin DPRD Purwakarta Dapil 1, Berikan Edukasi & Pemahaman Penyebaran Covid 19

Limbah padat domestik berasal dari berbagai bahan atau barang yang tersisa dan tidak dibutuhkan lagi. Limbah padat yang dibuang sembarangan akan menyebabkan pencemaran dan kerusakan pada lingkungan. 
Pembuangan limbah domestik tanpa adanya pengelolaan terlebih dahulu dapat menyebabkan pencemaran dan kerusakan lingkungan. Pembuangan limbah domestik yang mengandung bahan kimia, seperti detergen, di permukaan tanah dapat mempengaruhi tingkat keasaman/P H tanah yang akan berpengaruh pada penyerapan unsur hara dan pertumbuhan tanaman. Limbah dengan kandungan bahan kimia yang dibuang di sungai akan merusak atau bahkan membunuh tanaman dan hewan yang hidup dalam sungai tersebut. Hal tersebut terjadi karena air limbah yang mengandung bahan kimia domestik ini akan mengurangi kadar oksigen yang terdapat dalam air sungai sehingga merusak kualitas air sungai tersebut. Keadaan ini akan berpengaruh pada kerusakan ekosistem di sungai dalam waktu yang berkepanjangan.

Karenanya Satgas Citarum Harum Sektor 14,Pada hari ini Selasa tanggal 27 Juni 2023 kembali melaksanakan Sidak ke Pabrik untuk mengecek kondisi dan pengelolaan Limbah Domestiknya.Kali ini pertama yang disasar dari PT Bagja Prima Nusa yang memproduksi Pipa Paralon dan PT Fei Textile Industries,yang bergerak dalam bidang usaha Pemintalan Benang dan Kain,beralamat di Kawasan Industri dan Pergudangan Cikao Park Desa Cisalada Kecamatan Jatiluhur.
Dari Hasil Pengecekan dan Uji Baku mutu air limbah Domestik yang dikeluarkan untuk PT Fei Textile Industries masih belum memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Lingkungan hidup dan Kehutanan nomor P.68/men L HK-Set Jen/tahun 2016 Tentang Baku mutu air Limbah Domestik.yakni untuk TSS (Total Suspended Solid) atau total padatan tersuspensi adalah padatan yang suspensi di dalam air berupa bahan-bahan organik dan inorganic yang dapat disaring dengan kertas millipore berporipori 0,45.dari Hasil uji air limbah Domestik diangka 138 miligram/ liter sedangkan batas Maksimal yang ditetapkan diangka 30 miligram/ liter.Sedangkan untuk PT Bagja Prima Nusa limbah Domestik ditampung di Septic tank dan ditarik oleh pihak ke 3.
Dalam pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun atau B3 Oli bekas perawatan mesin, dari ke 2 Perusahaan yang disidak masih belum ditempatkan di TPS B3 namun masih menyatu dengan limbah padat lainnya,sedangkan ketentuan untuk limbah B3 harus terpisah dan disimpan di TPS khusus limbah B3.Termasuk Izin pengelolaan limbah B3 belum ada dan belum bekerja sama dengan pihak ke 3 yang berlisensi untuk membuang limbah B3 dari Oli bekas.(Daup Herlambang)