Sumedang,Zuritnews.com – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengapresiasi transformasi digital melalui penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang akseleratif di Kabupaten Sumedang, termasuk Command Center yang dimiliki Pemda Kabupaten Sumedang.
Apresiasi tersebut dilontarkan pria yang akrab disapa Kang Emil saat mengunjungi Command Center di Kompleks Pusat Pemerintahan Kabupaten Sumedang, Minggu siang (23/5).
“Command Center ini sudah perfect ya, ukurannya, fasilitasnya,” kata Emil.
Namun kata Emil, yang paling penting bukan masalah penampilanya, tapi keputusan Bupati menjadi lebih berkualitas sejak adanya Command Center.
“Ini kan istilahnya decision making support, dan decision making support ini sangat sangat memadai,” ucapnya.
Gubernur mengatakan, ia akan mengkaji semua pencapaian Pemda Kabupaten Sumedang dalam transformasi digital untuk dijadikan standar bagi semua kabupaten/kota di Jawa Barat.
“Dan yang bikin saya senang itu smart city biasanya kota. Ini smart city-nya kabupaten. Jadi (Sumedang) kabupaten yang luar biasa,” ucapnya.
Emil berharap di akhir masa jabatannya semua kabupaten/kota di Jawa Barat mempunyai Command Center dan mengimplementasikan SPBE seperti di Sumedang sehingga tidak ada keputusan yang mubazir.
Menurutnya, dengan penerapan SPBE, kebijakan pemerintahan akan berbasis data dan lebih tepat sasaran, karena ‘good data good decision.
“Indeks SPBE Kabupaten Sumedang Juara 1 di Indonesia, luar biasa. Apresiasi untuk Sumedang,” kata Emil.
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan dan bantuan dari Gubernur Jawa Barat.
“Penerapan SPBE di Sumedang bisa menjadi yang terbaik di Indonesia, selain karena kerja keras jajaran ASN Sumedang, juga berkat dukungan Pak Gubernur. Command Center ini biayanya bersumber dari bantuan keuangan Provinsi Jawa Barat,” ungkap Dony.
Lebih lanjut Dony mengatakan bahwa transformasi digital melalui SPBE di lingkungan Pemda Kabupaten Sumedang ini adalah sasaran antara, adapun sasaran utamanya adalah bagaimana meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan teknologi informasi sebagai pengungkitnya.
“Contohnya dalam penanggulangan stunting. Alhamdulillah dengan bantuan teknologi informasi, angka prevalensi stunting Kabupaten Sumedang menurun tajam. Dari 32 % tahun 2018 menjadi 17 % tahun 2020,” ucap Dony. (H Deden S)