Purwakarta, Zuritnews – Ketua Badan Kehormatan DPRD Kabupaten Purwakarta, Andriyani dalam menjaga profesionalisme kinerja dewan. Sebelum mengeluarkan surat teguran ke 1 – 2 dan 3 dan juga sangsi sesuai dengan aturan. Andriyani lebih memilih pendekatan dengan cara persuasif melakukaan pemanggilan dan teguran secara lisan. Selasa 13/10.
Menurut Andriyani “Saya, selama menjadi Ketua BK DPRD tidak ada satu pun anggota DPRD yang pernah saya tegur dengan surat, karena pelanggaran masih dalam batas wajar. Cukup melakukan teguran dengan lisan saja”.
Apabila dilakukan teguran secara lisan sudah berkali kali ternyata masih tetap tidak mengindahkan, BK akan melakukan teguran dengan Surat Peringatan (SP) 1 dan seterusnya. Yang pada akhirnya akan memberikan sangsi berpedoman pada tatib dan aturan dewan yang berlaku.
Untuk menjaga marwah dewan yang terhormat, 2 Orang anggota DPRD Purwakarta telah diberikan 2 kali teguran dan pemanggilan secara lisan oleh BK. Peran BK disini selalu melakukan monitor dan memantau tentang kehadiran baik dalam rapat rapat komisi maupun rapat paripurna.
BK mempertanyakan ketidak hadiran itu alasan harus jelas, ijin itu keperluannya apa ? apabila sakit ada surat dokter, dan apabila ada kepentingan partai ada surat rekomendari dari partai. Semenjak aturan diberlakukan BK, kinerja dewan ada perubahan hingga sekarang, yang tadinya jarang ikut rapat paripurna sekarang selalu ada dan hadir dalam rapat paripurna.
Mengacu pada juklak juknis dan tata tertib kode etik dewan, kedepannya ini akan ditegakan sesuai dengan aturan yang berlaku agar bisa menjaga lembaga DPRD dan marwah dewan. Diharapkan anggota lebih bisa memahami tugas masing masing dengan baik demi menjaga lembaga itu sendiri. Tegas Ketua BK- Andriyani.(DAUP H/ H Ujg H)
