WARGA DAN PETANI DESA MARGASARI, AIR LINDI YG MENYEBABKAN TERCEMARNYA KALI DAN SUMUR SEKITAR TPA CIKOLOTOK

Uncategorized
         

        

Purwakarta Zurit News.Com –  Tempat Pembuangan Akhir (TPA)Cikolotok  mengakibatkan dampak yang kurang baik, terhadap lingkungan dan mengakibatkan tercemarnya sumur warga dan kali yang dipergunakan untuk mengairi sawah sawah warga.
Hal ini di ungkapkan Kepala Desa Margasari Ojja. Senin 14/ 8.
Sekitar 5 Hektar Sawah Warga gagal Panen pada tiap tahunnya akibat dari serapan air yang mengalir dari TPA yang diduga sudah mengandung racun, Sawah sawah warga yang berdekatan dengan tempat pembuangan sampah akhir TPA Cikolotok, sudah tdk bisa lagi menghasilkan bahkan mati. Sumur sumur warga sekitar sudah tidak layak di pergunakan sebagaimana mestinya, warga sekitar PPA Cikolotok untuk keperluan, minum, mandi juga nyuci selalu meminta pada tetangga kampung (Kampung Selaawi) yang berdekatan.
Kepala Desa Margasari Ojja
Baca Juga :  ZAENAL MUTAQIN MENGHIMBAU WARGA PASAR DAN PENGUNJUNG.
Dampak ini sudah di adukan pada Dinas Pertanian dan Dinas Lingkungan Hidup. Menurut Dinas Pertanian ini bukan dari dampak serangan hama dan sebagainya, tetapi dari serapan air yang dipakai untuk mengairi sawah sawah warga sudah tercemar  dari Air Lindi sampah sampah Cikolotok.
Pihak Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Purwakarta bersama sama dengan Dinas pertanian melakukan penelitian guna mastikan penyebab pada matinya tanaman padi warga, dengan mengambil contoh air untuk dilakukan penelitian bahkan di bawa bandung, menurut Dinas lingkungan Hidup di teliti di Bandung selama 2 minggu.  Sampai sekarang sudah 2 Minggu lebih hasil dari penelitian dari bandung yang dibawa oleh Lingkungan Hidup belum ada kabar. Tegas Kepala Desa Margasari Ojja.
Kasi TPA Cikolotok ADE
Baca Juga :  PASUKAN SERAGAM HITAM KUNING DINAS PERTAMANAN DAN KEBERSIHAN MENYAPU JALAN DI AREA SITU BULED DAN SEKITARNYA.
Kasi TPA Cikolotok Ade saat di mintai keterangan mengenai adanya serapan air lindi dari TPA yang menyebabkan mati tanaman padi warga, Ade pun membantah matinya padi padi warga itu karena kekeringan bukan disebabkan serapan dari air lindi tersebut, sebab telah di ambil sample air dan di teliti masih bisa di pakai dengan PH air 7,6. dan belum  tahu ada kandungan yg lainnya karena masih diteliti.tegas Ade.( DH/Danas)